top of page

Kepatihan Complex

Kompleks Kepatihan

6938+QWF, Suryatmajan, Danurejan, Yogyakarta City, Special Region of Yogyakarta 55213, Indonesia

C.3

Attribute #

Deskripsi

Description

Kompleks Kepatihan memiliki sejumlah bangunan, yang paling penting adalah Bangsal Kepatihan (1.C.3.1) yang dulunya adalah kantor dan kediaman Perdana Menteri Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat (Pepatih Dalem). Bangunan ini terdaftar dalam Daftar Cagar Budaya Nasional (SK Menteri No.PM.07/PW.007/MKP/2010). Bangunannya bergaya tradisional Jawa beratap Joglo dengan tiang kayu dan berhias ukiran. Kompleks ini juga mencakup masjid dengan struktur kayu bergaya Jawa. Kompleks ini terletak di sisi timur Jalan Malioboro. Kompleks tersebut kini menjadi kantor pusat Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta. Bangunan ini telah mengalami beberapa renovasi kecil tetapi, secara keseluruhan, mempertahankan fungsi dan bentuk aslinya. Dalam konsep Sumbu Filosofi, Bangsal Kepatihan dan bangunan-bangunan terkait melambangkan godaan status/pekerjaan sosial yang dapat menghalangi perjalanan mulia menuju persatuan dengan Tuhan.


Sejumlah upacara penting berlangsung di Kompleks Kepatihan termasuk upacara Dhaup Ageng. Meskipun persiapan upacara berlangsung di Kraton, keseluruhan upacara itu sendiri berada di Kompleks Kepatihan. Perjalanan dari Kraton menuju Kepatihan dilakukan dalam karnaval yang melewati Alunalun Utara, Pangurakan, dan Jalan Maliboro di sepanjang Sumbu Filosofi Utara. Ada beberapa tarian tradisional yang ditampilkan di Kepatihan, misalnya tari Lawung Ageng. Tarian ini menggambarkan keberanian prajurit keraton dalam berlatih Watangan (latihan kelincahan dalam menunggang kuda dan menggunakan tombak). Watangan sangat populer pada masa pemerintahan Sri Sultan Hamengku Buwono I.

Alamat

Address

6938+QWF, Suryatmajan, Danurejan, Yogyakarta City, Special Region of Yogyakarta 55213, Indonesia

Detil Atribut

Attribute Details

Attribute Type

Buildings

Attribute #

C.3

Component

1

Year Built

1755 CE

Ownership

Provincial
Government

The Kepatihan Complex contains a number of structures, the most significant of which is the Bangsal Kepatihan (1.C.3.1) which used to be the office and residence of the Prime Minister of the Sultanate (Pepatih Dalem). The building is on the National Heritage Register (SK Menteri No.PM.07/PW.007/ MKP/2010). The building is in the Joglo style with wooden pillars and carvings. The complex also includes a mosque with wooden structures in the Javanese style and halls. The complex is situated on the east side of Malioboro Street. The complex is now the main office of the Governor of the Special Region of Yogyakarta. The building has undergone some minor renovations but, on the whole, has maintained its original function and form. In the Cosmological Axis, the Bangsal Kepatihan and associated buildings symbolises the temptation of social and official status/ occupation which may hinder a respectful journey to the union with God.

A number of important ceremonies take place in the Kepatihan Complex including royal wedding ceremonies. The preparation for the ceremony takes place in the Kraton whole the ceremony itself is at the Kepatihan Complex. The journey from the Kraton to Kepatihan is carried out in a carnival that passes through the Northern Square, Pangurakan, and Maliboro Street along the Northern Cosmological Axis. There are some traditional dances performed at the Kepatihan, for example Lawung Ageng dance. This dance portrayed the bravery of palace warriors in practicing Watangan (an agility exercise in riding a horse and using a spear). Watangan was very popular during the reign of Sri Sultan Hamengku Buwono I.

Map

bottom of page